PT AirAsia Indonesia Tbk cetak laba bersih setelah pajak Rp 83 Miliar pada kuartal ke-3 2019

  • Pendapatan naik 72% menjadi Rp 1,83 triliun 

  • Unit biaya CASK ex fuel turun 18%

  • Jumlah penumpang naik 66% menjadi 2,05 juta  

  • Tingkat keterisian naik 3% menjadi 85%

  • Laba operasional Rp 102 miliar

  • EBITDA Rp 140 miliar

TANGERANG, 31 Oktober 2019 - PT AirAsia Indonesia Tbk (“AAID” atau “Perseroan”) hari ini menyampaikan laporan keuangan kuartal ketiga tahun 2019 (“3Q19”). Perseroan mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 83 miliar, meningkat signifikan dibandingkan rugi Rp 214 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu.  Perseroan juga mencatatkan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (“EBITDA”) sebesar Rp 140 miliar, berbanding terbalik dengan tahun lalu rugi Rp 199 miliar, yang didorong oleh naiknya permintaan yang ditunjukkan oleh peningkatan tingkat keterisian sebesar 3%, penurunan harga bahan bakar, dan penerapan langkah-langkah efisiensi biaya.

Perseroan mencatatkan pendapatan kuartal ketiga sebesar Rp 1,83 triliun, meningkat 72% year-on-year (“YoY”) dibandingkan kuartal yang sama tahun 2018. Pendapatan dari penjualan tiket meningkat 74% menjadi Rp 1,52 triliun, yang didorong oleh peningkatan jumlah penumpang sebesar 66% menjadi 2,05 juta penumpang dan kenaikan harga tiket rata-rata sebesar 5%. Faktor-faktor ini berkontribusi terhadap pertumbuhan unit pendapatan Revenue per Available Seat Kilometre (“RASK”) sebesar 9% dibandingkan 3Q18. Selama kuartal ketiga, Perseroan telah membuka enam rute baru, yang kesemuanya adalah rute domestik, yaitu; Bali-Lombok, Jakarta-Lombok, Bali-Labuan Bajo, Lombok-Yogyakarta, Surabaya-Kertajati, dan Jakarta - Semarang.

Dari segi kapasitas, Available Seat per Kilometre (“ASK”) meningkat 58% YoY menjadi 3.251 juta seiring dengan penambahan dua pesawat selama kuartal ini menjadi 27 unit dibandingkan 16 unit pada kuartal yang sama tahun lalu. Secara keseluruhan unit biaya Cost Available Seat per Kilometre (“CASK”) dan CASK-ex fuel menurun masing-masing sebesar 16% dan 18%, yang dipengaruhi oleh penurunan harga bahan bakar, penguatan nilai  mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat dan pengawasan biaya.

Dengan membaiknya kinerja 3Q19, Perseroan berhasil mencatatkan laba operasional sebesar Rp 64 miliar dan EBITDA sebesar Rp 172 miliar selama periode 9 bulan hingga 30 September 2019, yang menunjukkan perbaikan yang signifikan jika dibandingkan dengan kerugian Rp 758 miliar dan EBITDA negatif Rp 626 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih setelah pajak untuk periode 9 bulan hingga 30 September 2019 tercatat positif Rp 441 juta.

Terkait hasil kinerja 3Q19, Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk, Dendy Kurniawan mengatakan, “Kami merasa senang dengan hasil kinerja kuartal ketiga yang merefleksikan proses turnaround yang berjalan dengan baik dan diharapkan menjadi momentum untuk perbaikan kinerja akhir tahun ini. Kami juga telah merealisasikan komitmen kami terhadap pengembangan pariwisata lokal dengan meluncurkan enam rute domestik baru selama periode ini. Rute-rute baru tersebut mendapatkan tanggapan yang baik dari masyarakat dan kedepannya kami akan memperkenalkan destinasi baru yang dapat memberikan pilihan penerbangan yang terjangkau kepada pelanggan kami.”

Dendy menambahkan, “Memasuki kuartal terakhir tahun 2019 yang bertepatan dengan peak season, kami yakin permintaan akan semakin meningkat. Kami akan terus memantau biaya-biaya untuk memastikan operasional kami tetap efisien dan optimal. Kami berencana untuk kembali mendatangkan satu pesawat tambahan dan meluncurkan rute baru di kuartal terakhir.

For news in english please click here